Penyebab Mimisan Pada Anak dan Cara Mengatasinya

Apakah anak anda pernah mengalami mimisan? tentunya sebagai orang tua akan merasakan panik yang luar biasa ketika saat itu, karena orang tua pada umumnya memang sangat menyayangi dan sangat memperhatikan kesehatan putra putrinya, terlebih bagi orang tua baru yang masih awam tentang kesehatan anak, mungkin kejadian mimisan pada putra putri tercinta akan menimbulkan ketakutan yang luar biasa.

Sebagai orang tua sebaiknya ketika anak mengalami mimisan jangan panik dulu, bisa saja mimisan yang terjadi pada anak anda adalah hal yang tidak membahayakan bagi kesehatan. Mimisan atau istilah lainnya adalah Epitaksis (Apixtaxis) adalah suatu keadaan keluarnya darah dai hidung akibat adanya pendarahan yang terjadi di dalam rongga hidung yakni berupa robeknya selaput lendir tipis pada bagian dalam hidung. Mimisan akan berhenti apabila daah sudah membeku dan biasanya bisa terjadi lagi jika penderita berada pada kondisi lingkungan yang bersuhu panas seperti beraktifitas di bawah terik sinar matahari.

APA SAJA PENYEBAB MIMISAN?
Mimisan bisa terjadi karena di sebabkan oleh berbagai faktor dan pada kasus-kasus umum faktor-faktor penyebab mimisan adalah sebagai berikut ini:
  1. Mengorek Hidung dengan menggunakan tangan yang berkuku dan terlalu keras ataupun terlalu dalam.
  2. Kebiasaan membuang lendir ingus terlalu keras.
  3. Menghirup bahan-bahan kimia seperti asam sulfat, thinner, bensin, amonia, penggunaan obat pelega hidung yang mampet (Yang di semprot atau di hirup) secara berlebihan dan terus menerus serta sering mengkonsumsi minuman beralkohol.
  4. Infeksi dan peradangan pada hidung akibat penyakit seperti demam berdarah (kurang trombosit), darah sulit mebeku (hemofilia) leukimia (kanker darah), hipertensi (tekanan darah tinggi) influenza.
  5. Polusi asap rokok, asap knalpot dan asap-asap lain yang menyebabkan iritasi dan membuat selaput lendir yang tipis pada rongga hidung lecet serta robek.
  6. Temperatur ekstrime (temasuk pada perubahan temperatur udara secara mendadak) seperti cuaca sangat panas dan kering (terik matahari) ataupun suhu yang sangat dingin menyebabkan selaput lendir hidung menjadi kering da pecah.
Mimisan pada anak, cara mengatasi mimisan, penyebab mimisan, hal yang perlu di lakukan ketika anak mimisan

Kenali terlebih dahulu penyebab mimisan yang terjadi pada buah hati anda, untuk awal penanganan ada beberapa cara yang bisa dilakukan diantaranya adalah:
  1. Kompres hidung menggunakan menggunakan handuk yang di basahi air es, tujuannya adalah untuk mengecilkan pemuluh darah (vasokonstriksi) serta untuk membekukan darah yang keluar dari hidung sehingga pendarahan akan cepat berhenti.
  2. Kepala sedikit menunduk kedepan (membungkuk) tujuannya adalah aga darah tidak mengalir ke bagian belakang dan mengalir pada kerongkongan seta lambung ( jika darah tertelan akan menimbulkan batuk atau mual sehingga anak akan muntah) Dengan posisi duduk akan membuat aliran darah menjadi lebih lambat karena letak posisi jantung lebih rendah dari hidung. Jangan dibaringkan, karena jika anak dibaringkan, darah akan mengalir relatif lebih cepat dan darah dapat tertelan karena posisi jantung berada sejajar dengan hidung.
  3. Pencet cuping hidung (jangan telalu keras) dengan ibu jar atau telunjuk dan  tahan kira-kira 3 s/d 5 menit dan bernafaslah sementara dengan menggunakan mulut. Bila setelah 5 menit masih tetap berdarah, pencet lagi cuping hidung selama 10 menit, lakukan kembali sampai pendarahan terhenti.
  4. Ambil satu lembar daun sirih yang masih muda, bersihkan daun sirih dengan air, remas dan gulung daun sirih seperti corong lalu sumbatkan ke lubang hidung. Biarkan beberapa saat, dan posisi wajah anda menengadah ke atas. Daun sirih ini akan membantu mengecilkan pembuluh darah untuk menghentikan pendarahan.
  5. Selama dalam pejalanan menuju dokter ataupun rumah sakit, sebaiknya anak selalu dalam posisi duduk menyandar dan hidungnya tetap di sumbatdengan kain atau sapu tangan yang bersih agar darah tidak terus mengali deras.
Baca juga:
Jika mimisan terjadi pada biuah hati anda, sangat penting untuk di tindak lanjuti atau bekunsultasi pada dokter keluarga anda.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel